AMBON--MI: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Pattimura Ambon minta warga agar mewaspadai angin kencang dengan kecepatan maksimum di atas 40 km per jam yang diperkirakan terjadi di Maluku Tengah dan Maluku Tengah.
"Kami telah menyosialisasikan peringatan dini tersebut melalui Adpel Ambon dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku guna diteruskan kepada bupati/ wali kota agar mengimbau masyarakat mengantisipasi dampak dari kecepatan angin kencang tersebut," kata prakirawan BMKG Bandara Pattimura Ambon, Mey Paays, di Ambon, Sabtu (20/3).
Angin dengan kecepatan tersebut biasanya meresahkan masyarakat karena khawatir mengakibatkan pohon tumbang sehingga kemungkinan bisa mengancam rumah warga. "Jadi masyarakat harus memangkas pohon yang tinggi agar saat angin kencang jangan resah karena kemungkinan bsia saja dahan patah sehingga menimpa rumah," ujar Paays.
Paays mengakui kecepatan angin dengan maksimum di atas 40 km per jam itu tidak berpengaruh pada tinggi gelombang di Buru, Maluku Tenggara, Kepulauan Aru, Kepulauan Tanimbar dan laut Banda. Tinggi gelombang di perairan Ambon, perairan Kei, perairan Tanimbar, Laut Banda, laut Aru dan Laut Seram tercatat kurang dari satu meter. Sedangkan di Laut Arafura dua meter. "Gelombang di atas dua meter berpeluang terjadi di laut Maluku dan luat Halmahera sehingga cukup berbahaya bagi nelayan tradisional," kata Paays.
Para nelayan juga diingatkan jangan memaksakan diri sekiranya kondisi laut kurang bersahabat karena bila terjadi musibah dengan korban jiwa barulah menyesal. "Gelombang di atas dua meter itu berbahaya bagi nelayan tradisional dan tongkang. Jadi sosialisasi kondisi cuaca, gelombang, kecepatan angin setiap hari dilakukan BMKG Bandara Pattimura Ambon agar masyarakat mengantisipasi kemungkinan terjadi musibah laut yang tidak diinginkan," ujar Paays.
Musibah laut terakhir di Maluku adalah tenggelamnya speedboat "Doplhin" dalam pelayaran Dobo, ibu kota Kabupaten Kepulauan Aru tujuan Tual, Maluku Tenggara pada 27 Januari 2010. Tercatat 24 WNA asal RRC dari 33 penumpang, termasuk kru speedboat naas tersebut. Hanya tujuh berhasil ditemukan dan satu diantara warga RRC selamat, sedangkan sisanya tidak ditemukan. (Ant/OL-06)
Sumber: http://www.mediaindonesia.com/read/2010/03/20/130520/130/101/Angin-Kencang-Ancam-Ambon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar