SEBAGIAN orang tua barangkali merasa kaget dan kewalahan menghadapi buah hatinya yang beranjak remaja, dan tiba-tiba mulai sering membuat ulah. Anak yang tadinya begitu dekat dengan Anda, tiba-tiba mulai menarik diri dan memandang Anda seperti orang asing.
Lupakan semua manual yang digunakan di masa lalu, sebab sudah waktunya menghadapi anak remaja Anda dengan perspektif baru. Menurut Michele Borba, Ed. D., seorang pakar pendidikan anak, triknya adalah menemukan satu solusi yang bekerja efektif untuk semua pihak, dan menggunakannya sebagai jembatan penghubung bagi Anda dan anak yang beranjak remaja.
Nah, berikut ini adalah sejumlah langkah yang dianjurkan Borba untuk diterapkan terhadap anak remaja Anda:
1. Sadarilah bahwa remaja memang sedikit ''gila.'' Jika Anda menyadari perilakunya tiba-tiba menjadi aneh, tidak perlu terlampau cemas. Penelitian menunjukkan, masa remaja merupakan waktu terjadinya berbagai perubahan dalam kehidupan anak remaja, mulai dari perubahan fisik, kognitif, maupun emosional. Jadi, sesuaikan pola pengasuhan Anda dengan perkembangan anak.
2. Singkirkan buku-buku mengenai bayi dan balita, lalu sebagai gantinya cari literatur yang membahas pola asuh terhadap anak remaja. Semakin dalam pemahaman Anda terhadap perilaku anak remaja, semakin baik cara Anda menghadapinya. Anda bisa belajar dari berbagai buku, mengikuti workshop, atau browsing di internet mengenai pertumbuhan remaja.
3. Jangan bereaksi terlalu berlebihan ketika anak remaja Anda membuat ulah. Remaja akan merasa lebih tertekan dan bertingkah ketika berpikir orang tuanya sedang kesal atau marah. Sebelum berbicara dengan remaja, coba berhitung sampai tiga di dalam hati. Tarik nafas dalam dan cobalah untuk tetap tenang. Rendahkan suara, lalu katakan bahwa Anda tidak marah terhadapnya. Tahan keinginan Anda untuk menghakimi atau mengkritiknya saat itu juga. Katakan padanya, Anda butuh waktu untuk berpikir.
4. Remaja akan semakin menunjukkan sikap menentang apabila merasa diperlakukan tidak adil, dan tidak ragu untuk mendebat Anda. Saat membuat aturan, tetapkan hal-hal yang menurut Anda tidak dapat dinegosiasikan, terutama menyangkut keselamatan anak dan nilai-nilai keluarga. Sementara itu, singkirkan isu-isu lain yang tidak terlalu penting. Misalnya, menepati jam malam merupakan suatu keharusan. Urusan membereskan kamar setiap hari merupakan hal kecil yang tidak perlu terlalu diributkan.
5. Temukan hal-hal umum yang dapat menjadi penjalin hubungan dengan anak. Gunakan minat anak remaja Anda sebagai bahan percakapan, misalnya musisi favoritnya, olah raga kesukaannya, atau teman-teman dekatnya. Kuncinya adalah mengetahui cara menyeimbangkan diri agar tidak terlalu ikut campur atau justru terlalu mengabaikannya.(*/OL-5)
Sumber : http://www.mediaindonesia.com/mediaperempuan/index.php/read/2010/03/24/2910/7/Lima-Trik-Hadapi-Remaja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar