Sabtu, 15 Mei 2010

Pesona Bawah Laut Wakatobi



Liputan6.com, Wakatobi: Kabupaten Wakatobi di Sulawesi Tenggara mempunyai kekayaan alam bawah laut yang mempesona, indah, dan unik. Terletak di pusat segitiga karang dunia, Wakatobi memiliki keanekaragaman hayati serta terumbu karang terbesar di dunia dengan 750 spesies karang dan lebih dari 900 spesies ikan.

Taman Nasional Wakatobi punya luas area sekitar 1.39 juta hektare. Secara umum, perairannya mempunyai konfigurasi mulai dari datar, melandai ke arah laut, dan bertubir curam. Karena kekayaan alam bawah laut, kawasan ini menyajikan panorama bawah laut begitu menawan dan bagus sebagai tempat kegiatan menyelam.

Ikan-ikan yang dapat di lihat di bawah lau wakatobi antara lain lion fish dan clown fish atau yang lebih dikenal dengan nemo. Jika beruntung, dapat melihat sperm whale, paus putih. Paus putih kerap singgah di Wakatobi ketika belahan bumi lain membeku. Sebab di Wakatobi melimpah akan alga, udang, dan plankton.

Migrasi paus putih adalah peristiwa langka. Pasalnya paus-paus ini kerap berpindah-pindah saat mencari makan antara Lautan Hindia hingga Samudra Pasifik. Binatang yang mampu bertahan hingga 100 tahun ini hidup dalam keterancaman. Indonesia sangat beruntung karena menjadi tempat singgah hewan langka ini.

Pesona alam bawah laut Wakatobi disebut-sebut banyak wisatawan asal Eropa dan Amerika Serikat paling menarik di dunia antara lain karena bentuk karang laut dan spesies ikan hias yang dimilikinya jauh lebih beragam dan unik. Tak heran Taman Nasional Wakatabi tidak pernah sepi dari para wisatawan.

Namun Wakatabi tidak hanya indah di bawah lautnya saja. Alam di sana masih bersih. Kesadaran akan kebersihan sangat disadari masyarakat setempat. Sampah plastik umumnya dikumpulkan di suatu tempat untuk dijual kepada penadah. Selain membuat pemasukan bagi penduduk, kesadaran ini menjaga kelestarian alam.

Nelayan tradisional juga ikut menjaga kelestarian bawah laut Wakatobi. Para nelayan sudah tidak lagi menggunakan bom laut untuk mengambil ikan. Nelayan menyadari bom laut tidak hanya merusak biota laut. Dengan kata lain dukungan masyarakat setempat untuk menjaga potensi kelautan juga terus membaik.

Sumber: http://id.news.yahoo.com/lptn/20100515/tpl-pesona-bawah-laut-wakatobi-9c562ac.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar