JAKARTA--MI: PT Indonesia Air Transport (IAT) Tbk melakukan konversi utang senilai Rp34 miliar pada dua kreditur asing. Utang tersebut akan dikonversi ke dalam bentuk saham untuk Global Far East dan Starlight Limited.
"Utang kami rencananya dikonversi utang bagi dua kreditur asing. Utang lama dalam bentuk wesel bayar," ungkap Presiden Direktur Utama PT IAT Tbk Syafril Nasution pada paparan publik di Jakarta, Jumat (21/5). Utang pada Global Far East itu berjumlah Rp18,5 miliar dalam bentuk wesel bayar yang terdiri dari Rp7,85 miliar, Rp1,04 miliar, dan Rp9 miliar.
Sementara itu, utang pada Starlight Limited sebesar Rp15,8 miliar. Konversi utang Global itu akan membuat kreditur tersebut memiliki 12,15% atau setara dengan 365 juta lembar saham dan Starlight akan memiliki saham sebesar 10,52% atau setara dengan 316 juta lembar saham.
Rencananya, konversi itu akan direalisasi 31 Desember 2010.
"Kami mengharapkan setelah konversi utang itu, struktur keuangan IAT membaik," ucap dia.
PT IAT Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang transportasi udara dengan menyediakan jasa penyewaan pesawat terbang pada kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) minyak dan gas.
Selain itu, perusahaan juga memiliki aktivitas penerbangan berjadwal dengan rute wilayah Indonesia timur (Bali, Lombok, Kupang, Alor, Bima, Maumere, Labuan Bajo, Larantuka, Ende). Tercatat hingga Maret 2010, perusahaan itu mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp52,75 miliar, beban langsung penerbangan Rp29,72 miliar, beban usaha Rp15,48 miliar, laba usaha Rp7,54 miliar, laba bersih Rp250 juta, dan EBITDA Rp21,28 miliar.
Posisi tersebut relatif membaik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kecuali pendapatan usaha yang mengalami penurunan. Pada 2009, pendapatan usaha tercatat sebesar Rp67,01 miliar, beban langsung penerbangan Rp52,35 miliar, beban usaha Rp17,63 miliar, rugi usaha Rp2,96 miliar, rugi bersih Rp38,93 miliar, dan EBITDA Rp18 miliar.
Corporate Secretary PT IAT Tbk Joe Denie ikut menambahkan, perbaikan kinerja terus dilakukan agar mencatatkan laba bersih yang positif. "Kami belum menargetkan laba bersih yang ingin diraih tahun ini, hanya manajemen mengharapkan laba bersih," ucapnya.
Sumber: http://www.mediaindonesia.com/read/2010/05/21/144292/21/2/Utang-Indonesia-Air-Transport-Dikonversi-Saham-Dua-Kreditur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar