COKELAT merupakan makanan yang bisa menenangkan. Akan tetapi, perhatikan asupan cokelat Anda. Terlalu banyak makan cokelat bisa menjadi pertanda bahwa Anda sedang depresi. Orang-orang dengan gejala depresi, menurut temuan studi terbaru, mengonsumsi cokelat dua kali lebih banyak dibandingkan mereka yang tanpa gejala depresi.
Studi yang melibatkan 931 laki-laki dan perempuan ini menemukan, partisipan dengan gejala depresi mengonsumsi rata-rata delapan koma empat takar cokelat per bulan. Sedang partisipan yang tidak depresi hanya mengonsumsi lima koma empat takar saji.
Partisipan dengan gejala depresi paling berat mengonsumsi 11,8 takar saji cokelat. Satu takar saji, menurut peneliti, setara dengan satu ounce cokelat, sedikit lebih kecil dibandingkan sebatang bar ukuran normal.
Para pakar meyakini bahwa cokelat mengandung komponen yang berfungsi memperbaiki mood. Jadi, memanjakan diri dengan cokelat saat depresi bisa menjadi salah satu bentuk penyembuhan pribadi.
Akan tetapi, terang peneliti, hubungan ini juga bisa berlaku sebaliknya. Terlalu banyak makan cokelat bisa memicu depresi.
"Studi kami membuktikan kecurigaan lama bahwa makan cokelat berkaitan dengan orang-orang yang sedang depresi," tutur pemimpin studi Dr Beatrice Golomb dari University of California di San Diego, seperti dikutip situs dailymail.co.uk, Selasa (27/4). Akan tetapi, lanjut Golomb, studi ini belum bisa membuktikan apakah cokelat mengurangi atau memperparah depresi.
Sumber: http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2010/04/27/2465/2/Cokelat-Pemicu-dan-Penanda-Depresi-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar