JAKARTA--MI: Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis (15/4), menguat menembus angka 9.000 per dolar, karena permintaan rupiah oleh pelaku pasar terus meningkat. Ini terlihat dari penempatan dana asing ke Sertifikat Bank Indonesia (SBI) selama tiga bulan telah mencapai Rp71,8 triliun.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar meningkat 12 poin menjadi 8.995-9.005 dibanding hari sebelumnya 9.007-9.017. Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk Kostaman Thayib di Jakarta, Kamis, mengatakan, kenaikan rupiah sulit ditahan, karena permintaan mata uang Indonesia oleh pelaku asing terus meningkat. "Kami optimistis rupiah akan terus menguat hingga menjauhi angka 9.000 per dolar," ucapnya.
Menurut Kostaman Thayib, rupiah seharusnya sudah berada di angka 8.700 per dolar, namun tertahan oleh aksi intervensi Bank Indonesia (BI) di pasar. BI berusaha menahan kenaikan rupiah yang berlanjut, karena para eksportir khawatir harga produk yang dijual di pasar ekspor kurang kompetitif.
Meski rupiah menguat, lanjut dia, BI kemungkinan akan tetap berada di pasar mengamati pergerakannya agar kenaikannya tidak terlalu cepat. Penguatan rupiah yang terlalu cepat kurang menguntungkan bagi eksportir, karena mereka kesulitan menetapkan harga jual.
Pelaku asing makin aktif bermain di pasar domestik, karena selisih bunga rupiah terhadap dolar AS masih tinggi. Mereka juga bisa menempatkan dananya di instrumen BI. Karena itu, pasar uang maupun pasar saham ke depan masih akan menarik para pelaku asing untuk bermain di pasar domestik.
SUmber: http://www.mediaindonesia.com/read/2010/04/15/136164/19/2/Rupiah-Tembus-9.000-per-Dolar-AS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar