Senin, 12 April 2010

Henti Nafas Tingkatkan Risiko Stroke

OBSTRUCTIVE sleep apnea (OSA) memperbesar risiko stroke pada laki-laki dan membahayakan perempuan. Selain itu, menurut temuan peneliti, peningkatan risiko pada lelaki juga diikuti dengan peningkatan keparahan.

Keparahan ini menurut peneliti juga disebabkan kecenderungan lelaki sudah mengalami sleep apnea sejak usia muda namun dibiarkan dalam jangka waktu lama tanpa ditangani.

OSA merupakan bentuk apnea yang paling sering terjadi. Sleep apnea atau henti nafas terjadi saat nafas Anda menjadi sangat dangkal atau kemungkinan Anda berhenti bernafas untuk sementara waktu saat tidur. Kondisi henti nafas ini bisa terjadi ratusan kali dalam semalam dan bisa mengurangi aliran oksigen ke organ-organ vital dan mengganggu ritme jantung.

Studi yang dipublikasikan di American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine mengungkap, laki-laki dengan sleep apnea sedang hingga berat berisiko hampir tiga kali lipat lebih besar dibandingkan laki-laki dengan sleep apnea ringan atau tanpa sleep apnea. Di sisi lain, peningkatan risiko hanya signifikan pada perempuan dengan sleep apnea kronis.

Peningkatan risiko
Dalam studi ini, peneliti menggunakan data dari Sleep Heart Health Study. Di awal studi, partisipan menjalani tes tidur di rumah untuk menentukan apakah mereka memiliki sleep apnea serta mengukur tingkat keparahan sleep apnea yang mereka derita.

Peneliti mengikuti perkembangan partisipan selama sembilan tahun. Dalam rentang waktu ini, 193 partisipan menderita stroke (85 dari 2.462 laki-laki dan 108 dari 1.960 partisipan perempuan yang turut ambil bagian dalam studi).

"Meskipun perempuan lebih banyak terserang stroke, secara umum lebih banyak laki-lai penderita sleep apnea yang terserang dibandingkan laki-laki yang tanpa sleep apnea. Sedang pada perempuan hubungan sleep apnea dan stroke tidak terlalu kuat," tutur peneliti Susan Redline, MD, MPH, dari Case Western Reserve University di Cleveland, seperti dikutip situs webmd.com, Kamis (8/4).

Menurut peneliti, lebih dari 15 juta kejadian stroke terjadi setiap tahunnya di seluruh penjuru dunia, dan sekitar satu per tiga kasus stroke tersebut fatal. Peningkatan risiko stroke pada orang-orang dengan sleep apnea tetap terjadi meskipun tanpa disertai faktor risiko lain, seperti berat badan, tekanan darah tinggi, ras, diabetes dan kebiasaan merokok. (IK/OL-08)

Sumber:http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2010/04/12/2392/2/Henti-Nafas-Tingkatkan-Risiko-Stroke

Tidak ada komentar:

Posting Komentar