Sabtu, 17 April 2010

Kenali Gejala dan Penyebab Osteoarthritis




ANDA mungkin kebingungan membedakan osteoarthritis (OA) dari rematik arthritis (RA). Kedua gangguan ini merupakan bagian dari radang sendi (arthritis), dengan sedikit perbedaan pada masing-masing. Apa itu OA? Berikut uraiannya untuk Anda.

OA yang dikenal juga dengan radang sendi keausan atau penyakit degeneratif sendi merupakan kerusakan progresif dari alat penahan goncangan alami persendian. Hal ini bisa memicu rasa tidak nyaman di persendian yang terganggu, misalnya rasa sakit saat Anda membengkokkan pinggul atau lutut. Sebagian besar orang berusia di atas 60 menderiat OA dengan keparahan beragam. Tapi, gangguan ini juga bisa menyerang orang-orang berusia 20-an dan 30-an.

Gejala
Gejala OA cenderung berkembang secara perlahan. Anda kemungkinan akan menyadari rasa sakit atau nyeri saat menggerakkan persendian tertentu atau saat Anda sudah tidak aktif untuk jangka waktu lama. Persendian yang terserang kemungkinan kaku atau berderit. Pada umumnya, OA akan memicu kaku di pagi hari dan akan menghilang dalam 30 menit. Saat OA menyerang tangan, beberapa orang mengalami pembesaran tulang di jari. Kondisi ini bisa menimbulkan rasa sakit. Namun ada juga yang tidak terasa sakit.

Posisi
Pada sebagian besar kasus, osteoarthritis muncul di persendian lutut, pinggul, atau tulang belakang. Akan tetapi, jenis radang sendi ini juga umum dijumpai di jari-jari, ibu jari tangan, leher, dan ibu jari kaki. Area persendian lainnya biasanya tidak diserang, kecuali jika ada cidera.

Penyebab
Setiap persendian mempunyai alat penahan goncangan dalam bentuk tulang rawan. Material kencang dan kenyal ini melapisi ujung tulang dan mengurangi retakan yang memicu keausan. Seiring penuaan, persendian semakin kaku dan tulang rawan lebih berisiko menjadi aus. Pada saat yang sama, penggunaan persendian selama berulang-ulang seiring waktu akan mengganggu tuang rawan. Jika tulang rawan yang berfungsi sebagai bantalan ini sudah cukup rusak, tulang akan saling bergesekan dengan tulang, menimbulkan rasa sakit dan mengurangi rentang gerakan.

Faktor risiko yang tidak bisa dikontrol
Salah satu faktor utama OA yang tidak bisa dikontrol adalah penuaan. Selain itu, jenis kelamin juga turut berpengaruh. Di atas usia 50, lebih banyak perempuan menderita OA dibandingkan laki-laki. Pada sebagian besar kasus, kondisi ini disebabkan oleh keausan normal yang sudah terjadi selama bertahun-tahun. Akan tetapi, beberapa pasien memilki cacat genetik atau ketidaknormalam persendian yang membuat mereka lebih berisiko.

Faktor risiko yang bisa dikontrol
Karena persendian yang cedera lebih berisiko mengalami OA, melakukan apa pun yang merusak persendian bisa meningkatkan risiko Anda. Hal ini termasuk olahraga dengan kemungkinan cedera tinggi dan pekerjaan yang memerlukan gerakan berulang, seperti melipat lutut untuk memasang peralatan di lantai. Selain itu, faktor risiko lain yang bisa dicegah adalah obesitas. Masalah kelebihan badan dikaitkan dengan OA, khususnya di pinggul dan lutut.

Dampak terhadap kehidupan sehari-hari
OA menyerang setiap orang dengan cara yang berbeda-beda. Beberapa orang hanya mengalami sedikit gejala kerusakan sedang beberapa pasien lain menderita sakit dan kekakuan yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

Komplikasi jangka panjang
Berbeda dengan rematik arthritis, OA tidak menyerang organ tubuh atau menyebabkan penyakit. Tapi, OA bisa memicu kecacatan yang mengganggu mobilitas. Hilangnya tulang rawan di persendian lutut bisa menyebebakna lutut melengkung. Tulang yang menonjol di sepanjang tulang belakang bisa mengganggu saraf, memicu rasa sakit, kesemutan, atau nyeri di beberapa bagian tubuh. (IK/OL-08)

Sumber: http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2010/04/17/2419/4/Kenali-Gejala-dan-Penyebab-Osteoarthritis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar