SAMA seperti kanker payudara, pubertas awal juga disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor. Menurut laporan penulis The Falling Age of Puberty Sandra Steingraber, Ph.D., berikut beberapa faktor yang bisa memicu pubertas dini.
Obesitas
Obesitas mengganggu sistem endokrin (kelenjar yang mengeluarkan hormon-hormon untuk mengatur berbagai fungsi tubuh) sehingga anak perempuan yang montok cenderung mencapai pubertas lebih awal. Di sisi lain, obesitas juga bisa dipicu oleh pubertas dini. Hal ini, terang Steingraber, membuat fenomena ini semakin kompleks.
Zat kimia pengganggu sistem endokrin
Terpapar zat kimia pengganggu endokrin secara teratur juga turut berperan dalam mempercepat pubertas pada anak perempuan. Zat kimia ini seringkali berasal dari kosmetik, sampo, produk pembersih, botol bayi dan mainan anak.
Kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah
Kedua faktor ini, menurut Steingraber, mengubah fungsi endokrin sehingga meningkatkan risiko pubertas dini. Selain itu, paparan zat kimia dari ibu hamil secara langsung bisa mengganggu perkembangan anak, dalam beberapa kasus memicu kelahiran prematur dan berat lahir rendah.
Tekanan psikososial
Tekanan, termasuk ketidakhadiran ayah dalam keluarga dan disfungsi keluarga, juga mengganggu sistem endokrin, salah satu faktor pemicu pubertas dini. Akan tetapi, terang Steingraber, mekanisme di belakang tekanan psikososial ini masih belum jelas.
Susu formula
Menyusui terlihat mencegah pubertas awal dengan dua cara: menyumbangkan lebih sedikit kalori dibandingkan susu formula dan menawarkan hormon-hormon dan faktor pertumbuhan lain yang melindungi dari pubertas awal. Akan tetapi, papar Steingraber, masih diperlukan studi lanjutan untuk mengklarifikasi peran menyusui dalam perkembangan pubertas.
Kurang aktivitas fisik
Postur kurus dan olahraga terlihat mencegah pubertas dini. Karena itu, terang Steingraber, anak harus diajak berolahraga sejak dini.
Paparan media
Peningkatan waktu di depan televisi atau komputer bisa memicu obesitas dan kuranynya aktivitas fisik. Kedua faktor ini secara langsung akan memicu pubertas dini. Steingraber juga menekankan perlunya penelitian tambahan untuk mencari tahu mekanisme sinyal-sinyal zat kimia di otak dalam mengganggu proses pubertas.
Sumber:http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2010/04/22/2444/5/Kenali-Tujuh-Pemicu-Pubertas-Dini-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar